Lawang Sewu, Cerita Mistis Dibalik Sebuah Gedung Bau Tanah Di Semarang
IsJogja – Lawang Sewu Semarang merupakan sebuah gedung renta bersejarah peninggalan Belanda. Gedung yang dulunya dijadikan sentra perusahaan kereta api oleh pemerintah Belanda sekarang menjadi salah satu wisata favorit di Semarang.
Nama Lawang Sewu berasal dari bahasa jawa dengan kata “Lawang” yang berarti pintu dan “Sewu” yang berarti seribu, jadi secara istilah Lawang Sewu berarti Bangunan yang mempunyai pintu sebanyak Seribu. Sebenarnya jumlah pintu nya tidak mencapai seribu (berdasarkan data yang ada jumlah pintu nya 342 buah), namun alasannya yakni memang jumlahnya sangat banyak maka masyarakat setempat menyebutnya pintu seribu.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-slot="5287290095">
Apabila di telaah lagi, pintu pintu tersebut bukanlah murni pintu, melainkan jendela. Karena bentuk jendela itu sangat lebar, maka banyak orang yang berasumsi itu yakni pintu.
Lawang Sewu yakni saksi bisu pertempuran Pahwalan Indonesia melawan penjajah Belanda
Tempat wisata ini hampir selalu menjadi salah satu destinasi wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Bangunan renta yang unik dengan desain khas Belanda, menyebabkan bangunan itu sangat elok untuk background fotografi. Tidak heran jikalau daerah ini sering dijadikan daerah pre-wedding oleh orang yang hendak ke pelaminan.
Sejarah Lawang Sewu Semarang
Sejarah PerkeretaApian di Indonesia tidak pernah terlepas dari sejarah Lawang Sewu Semarang. Lawang sewu pertama kali dibangun pada tahun 1904 dan gedung ini dulunya merupakan kantor Perusahaan Kereta Api milik Belanda (NIS), yang pada masa itu jalur yang dibangun menghubungkan Solo dan Yogyakarta. Pembangunan gedung ini memakan waktu yang cukup lama, yaitu mulai dari tahun 1904 sampai 1907. Pembangunan Lawang Sewu Semarang ini melibatkan dua orang arsitek asal Belanda Prof. Jacob F. Klinkhamer dan Bj. Queendag.
Pada awal pembangunan, gedung yang pertama kali dibentuk yakni bangunan percetakan dan bangunan penjaga. Kemudian dilanjutkan ekspansi sekitar pada tahun 1916 sampai 1918 dengan menambah jumlah bangunan dan ruangan.
Gedung renta ini menjadi saksi pertempuran antara Angkatan Pemuda Kereta Api (AMKA) melawan penjajah Jepang. Pertempuran terjadi alasannya yakni cowok AMKA ingin mengambil alih kereta api. Setidaknya ada belasan cowok gugur dalam pertempuran ini, dan dimakamkan sempurna di halaman gedung. Namun sekarang mayat para cowok tersebut sudah dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan.
Kini gedung renta ini dijadikan sebagai kantor Jawatan Kereta Api PJKA.
Lawang Sewu Semarang Malam Hari
Kira kira bagaimana ya keadaan gi degung ini di malam hari? Apakah mungkin semenyeramkan itu? Ah tidak juga. Banyak wisatawan yang tiba ke daerah ini di malam hari, malahan banyak dari mereka yang sengaja “hunting” foto. Bangunan ini sudah mengalami banyak renovasi, sudah banyak lampu disetiap sudut bangunan. Kaprikornus bangunan ini tidak nampak begitu menyeramkan dikala malam hari. Berikut ini yakni beberapa foto Lawang Sewu Semarang di malam hari;
Benarkah Lawang Sewu Angker?
Cerita mistis wacana Lawang Sewu Semarang sudah beredar luas di masyarakat, khususnya masyarakat semarang. Berbagai versi dongeng gaib lawang sewu mulai dari ruang bawah tanah yang berhantu kemudian ada lagi yang menyebutkan bahwa beberapa daerah di lawang sewu merupakan rumah bagi mahluk dunia lain, entah itu benar atau tidak, alasannya yakni tidak ada bukti yang otentik mengenai kisah mistis tersebut. Namun kisah mistis yang terjadi di gedung renta ini dialami bukan hanya satu dua orang saja, melainkan banyak sekali orang yang pernah mengalami insiden asing di daerah ini.
Menurut gosip yang beredar, hampir di seluruh bab dari gedung ini terdapat penunggu mahkluk halus dari banyak sekali jenis, menyerupai hantu berwujud tentara Belanda, Nonik Belanda, Gondoruwo, Kuntilanak, dll. Ruangan yang populer paling seram dari gedung renta ini yakni pada bab Sumur Tua, Penjara Jongkok, Lorong lorong, Penjara Berdiri dan Ruang Penyiksaan. Di daerah tempat tersebutlah yang paling sering di jumpai penampakan mahkluk astral.
Ruang Penjara Berdiri dulunya dipakai sebagai daerah menampung para tahanan. Para tahanan di masukkan ke dalam daerah tersebut secara berdesak desakkan dan sangat tragis, bahkan tidak sedikit dari mereka yang meninggal dunia di tempat.
Penjara jongkok mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk menahan para tawanan, namun bedanya dengan penjara berdiri yaitu, penjara jongkok yakni sebuah ruang tahanan yang sangat sempit, dimana tinggi dari ruang ini hanya 1,5 m ( satu setengah meter). Bisa bayangkan kan betapa menderitanya tawanan yang pada waktu itu di masukkan dalam ruangan ini.
Kisah kisah itulah mungkin yang melatarbelakangi seringnya ada penampakan yang muncul di gedung ini.
Lawang Sewu Semarang Setelah di Pugar
Usia gedung Lawang Sewu cukup tua, oleh kesannya beberapa bab dari gedung ini harus dilakukan renovasi. Namun, proses renovasi ini dibentuk sebisa mungkin untuk tidak menghilangkan keaslian huruf dari gedung ini. Pugar/ pemugaran yakni proses revitalisasi (pemurnian) barang / benda kepada bentuk aslinya. Lawang Sewu telah mengalami pemugaran yang dilakukan oleh pihak pengelola. Saat ini, gedung seram ini dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia. Pemugaran ini dilakukan dengan mengecat dinding, dan perbaikan bab cuilan gedung yang sudah usang. Sehingga, meskipun gedung ini berusia sangat renta dan mempunyai banyak latar belakang dongeng tragis, gedung ini tidak lagi nampak seram menyerupai sebelum sebelumnya.
Kini Lawang Sewu sudah mengalami perubahan bentuk, lebih rapi dan dijadikan salah satu wisata unggulan di Semarang
Setelah mengalami pemugaran , maka Peresmian / Pembukaan untuk wisata pun di buka untuk umum. Pada tanggal 5 Juli 2011, Lawang Sewu resmi di sahkan untuk daerah wisata oleh Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono yang pada waktu itu SBY masih menjabat sebagai Presiden RI.
Berikut ini wujud Lawang Sewu Semarang Setelah di Pugar;
Lokasi Lawang Sewu
Lokasi Lawang Sewu berada di sebelah timur Tugu Muda Semarang, tepatnya di pertemuan antara Jl. Pandanaran dan Jl. Pemuda.
Rute untuk menuju lokasi nya sangat mudah, anda sanggup memakai kendaraan langsung maupun kendaraan umum. Anda sanggup menuju Simpang Lima, dan anda akan melewati Gedung ini.
Lihat Lawang Sewu Semarang di Google Map
Harga Tiket Masuk Lawang Sewu Semarang
Harga tiket masuk ke Gedung bersejarah ini sangat ramah kantong, berikut selengkapnya.
- Dewasa : Rp. 10.000
- Anak anak/Pelajar : Rp. 5.000
- Masuk ke Ruang Bawah Tanah : Biaya komplemen lagi sebesarRp. 30.000
Jam Buka Lawang Sewu Semarang
Wisata ini buka mulai pukul 07.00 pagi sampai 21.00 malam.
Sumber: tabloidwisata.com
0 Response to "Lawang Sewu, Cerita Mistis Dibalik Sebuah Gedung Bau Tanah Di Semarang"
Posting Komentar